Sepak Terjang Ormas Islam
atau Islam dikotori

 

From: GusDar
To: e_bacaan@yahoo.com
Sent: Thursday, May 8, 2008 11:02:23 PM
Subject: sepak terjang ormas islam

Menaggapi Sepak Terjang Ormas Islam di Indonesia

Peristiwa yang cukup memilukan kembali terjadi dinegeri ini terjadinya pengerusakan dan pembakaran Masjid dan fasilitas pendidikan yang dimiliki Islam Ahmadiyah dilakukan oleh oknum Ormas Islam, bahkan salah seorang kadernya dengan tegas dan berani mengatakan kalau Islam harus Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat dll. Jika tidak demikian bukan Islam, silakan cari nama lain. Dari pernyataan tersebut seolah Islam itu harus sama persis dengan mereka. Walaupun pernyataan tersebut arogan saya masih dapat memakluminya, akan tetapi bagaimana dengan perbuatan kader-kader tersebut yang merusak fasilitas Ibadah dan rumah jemaah Ahmadiyah ?, apa lagi sambil ucapkan kalimat Allahu Akbar. Jika kita berani jujur jelas tindakan anarkis tersebut bertentangan dengan Kitab Suci.

Lalu bagaimanakah peranan Majelis Ulama Indonesia dengan permasalahan tersebut diatas ?, padahal Ahmadiyah masuk ke Indonesia sudah cukup lama.

Al-Qur'an 26 : 151-152
Artinya :
dan janganlah kamu taati perintah orang-orang yang melewati batas, yang buat kerusakan di muka bumi dan tidak adakan perbaikan."

Sepintas Firman tersebut tidak berkaitan dengan permasalahan diatas, akan tetapi jika kita cermati lebih dalam sesungguhnya pada kalimat "janganlah kamu taati perintah orang-orang yang melewati batas" Apakah perbuatan kader-kader yang bertindak merusak dan membakar Masjid Ahmadiyah adalah perbuatan yang melampaui batas ?

Mungkin bijaksana sekali jika tindakan kader-kader Ormas Islam seharusnya lakukan perbaikan sebagaimana akhir dari Firman Allah tersebut diatas. Bisa dengan jalan beri informasi yang lebih dalam tentang pemahaman Islam yang sesungguhnya, dialog dengan metode pendekatan adalah salah satu cara bijaksana.

Seandainya dengan jalan dialog secara bermusyawarah untuk mufakat tidak menemui pemahaman yang sejalan. Ini pun tidak sepatasnya dilanjutkan dengan anarkis (penerusakan dan pembakaran). Hal ini juga telah diperingatkan Allah dalam Firman-Nya :

Al-Qur'an 2 : 256
Artinya : 
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Firman Allah tersebut jelas melarang kita memaksakan kehendak dalam berIslam, kembali Allah dengan tegas mengabarkan bahwa "sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat". Jadi jika seseorang atau sekelompok orang merasa benar lakukanlah kebenaran tersebut tampa memaksakan kehendaknya kepada seseorang ataupun sekelompok orang. Firman Allah tersebut ditutup dengan kalimat "Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Jadi jangan kawatir Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui apa yang kita katakana dan lakukan.

Al-Qur'an 16 : 90
Artinya :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan buat kebajikan, beri kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia beri pengajaran kepadamu agar kamu dapat ambil pelajaran.

Lalu bagaimanapulakah tindakan kader-kader dari Ormas Islam tersebut jika dikaitkan dengan Firman Allah tersebut diatas, Jelas sekali bahwa "Allah menyuruh berlaku adil dan buat kebajikan, beri kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan" tetapi bukankah tindakan kader-kader dari Ormas Islam tersebut justru adalah perbuatan keji yang dapat ciptakan suatu permusuhan ?

Jika Islam itu harus Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat dan lain sebagainya, bukankah Syariat Islam tidak dapat dipaksakan ?

QS 22:67-69
Artinya :
Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka bantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. Dan jika mereka bantah kamu, maka katakanlah: "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan." Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya.

Jika ada perbedaan prinsip antara Pengikut Ahmadiyah dan  48 Ormas Islam yang ada di Indonesia, bukankah hal tersebut wajar adanya ? dalam Firman Allah tersebut diatas tepatnya pada kalimat "Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. Dan jika mereka bantah kamu, maka katakanlah: "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan." Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya. Disini jelas sekali jika dikaitkan dengan peristiwa diatas bahwa Allah tahu bahwa kamu (bisa Ormas Islam bisa juga Pengikut Ahmadiyah. Allahualam) berada dijalan yang lurus, dan jika salah satu diantara yang bertikai tersebut membantah, maka katakanlah "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan." Kita hanya diperintah untuk sampaikan bahwa Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan. Bukannya langsung memvonis tidak benar dan anarkis. Dan pada kalimat terakhir Firman Allah tersebut mengatakan "Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya" hal ini seolah menerangkan bahwa pada perselisihan yang terjadi antara Pengikut Ahmadiyah dengan Ormas Islam tersebut Allah akan mengadilinya di antara kamu pada hari kiamat. Disini tersirat tiga poin penting diantaranya adalah :

1.      Jangan kawatir bahwa Allah Maha Mengetahui siapa yang berada dijalan yang lurus.

2.      Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya.

3.      Dipastikan bahwa dihari akhir nanti Allah akan mengadili tentang perselisihan diantara hamba-hambaNya

Al-Qur'an 5:48
Artinya :
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu ikut hawa nafsu mereka dengan tinggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah hendak, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak uji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah buat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu selisihkan itu,

Firman Allah tersebut diatas QS 5:48 sangat berkaitan dengan peristiwa yang menimpa pengikut Ahmadiyah, seolah menganjurkan kita untuk kembali mengintropeksi dasar hukum kehidupan ini yang jika diurai ada beberapa poin penting diantaranya adalah :

1.      Allah telah turunkan Al-Qur'an dengan membawa kebenaran.
Seolah kita diingatkan bahwa dasar hukum kehidupan ini adalah Kitab Suci Al-Qur'an yang menawarkan kebenaran.

2.      Allah perintah bahwa Putuskanlah perkara menurut petunjuk Allah.
Dengan kata lain Allah perintah jika ada perkara, putuskanlah perkara tersebut dengan berpedoman pada Kitab Suci Al-Qur'an.

3.      Sekiranya Allah hendak, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja,
Kalimat tersebut diatas jelas sekali bahwa Allah memang sengaja turunkan beberapa umat, dan jika terdapat perbedaan hal tersebut wajar adanya.

4.      Allah hendak uji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu.
Perbedaan yang ada adalah bagian dari ujian Allah kepada hamba-hambanya.

5.      Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya.
Dengan kata lain Allah menegaskan kepada umatnya bahwa semua akan kembali kepadanya.

6.      Diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu selisihkan itu
Allah menegaskan bahwa kelak pasti Allah akan beri tahu tentang perselisihan didunia ini. Mengapakah Allah beritahu nanti pada hari akhir mengapa tidak sekarang saja, bukankah Allah Maha hendak ? dengan pengetahuan yang sangat dangkal penulis berpendapat bahwa ini adalah bagian dari ujian dan Aturan main yang dibuat Allah.

Syariat yang patut di ikut QS. 6:153-155,
Artinya :
dan bahwa (yang Kami perintah ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu ikut jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintah Allah agar kamu bertakwa. Kemudian Kami beri Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang buat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan temui Tuhan mereka. Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.

Jika benar Ahmadiyah tidak mengakui Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, hal ini perlu seharusnya terkoreksi dengan Firman Allah Al-Qur'an 33:40
Artinya : 
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Hidup ini adalah pilihan,  Allah telah menganjurkan hamba-Nya untuk menempuh jalan yang lurus, tetapi jika ada hamba-Nya yang berpaling, Allahpun Maha Bijaksana, jika kita menemukan seseorang atau sekelompok orang yang berpaling dari Al-Qur'an, apakah Allah tidak mengetahuinya ? akankah kita bersikap arogan dan memaksakan kehendak ? Allah Maha Lembut, ini tersirat jelas dalam FirmanNya berikut ini.

QS 20:100
Artinya :
Barangsiapa berpaling dari pada Al qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat.

Permasalahan perbedaan pendapat tersebut diatas mengakibatkan terpecahnya kekeluargaan bahkan meluas jadi perpecahan kesatuan bangsa. Padahal jika kita sama-sama perhatikan Firman Allah tersebut diatas yang artinya " Barangsiapa berpaling dari pada Al qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat". Sepintas ayat tersebut hanya sebuah informasi, tapi ketika kita cermati lebih dalam bahwa Informasi tersebut datangnya dari Kitab Suci dari Tuhan Yang Maha Esa. Kembali kepermasalahan perbedaan syariat bahkan kepercayaan tentang Islam sebaiknya kedua belah fihak berani mencermati Firman Allah tersebut diatas. siapa yang sesungguhnya berpaling dari Al-Qur'an. Akankah merasa takut, karena sesungguhnya dibalik informasi tersebut tersirat jelas adanya ancaman Allah yang berbunyi "sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat" dengan kata lain Orang yang memikul dosa besar pada hari akhir adalah orang yang sangat merugi, yang namanya hari akhir tentu tidak ada lagi kesempatan bertoubat, sebagai konsekwensinya ia akan menerima hukuman dari Allah Tuhan Semesta alam. Jika seseorang memikul dosa yang besar dihari ini, ia  masih punya kesempatan, karena hari ini mungkin bukan hari kiamat/hari akhir, entah jika besok atau lusa ?


Salamun alaikum,

Terima kasih kepada Pak GusDar kerana sudi menulis untuk ceritakan satu kisah pencemaran dalam Islam di negaranya. Kekotoran yang sama telah dilakukan di sebuah negeri di negara ini kira-kira setahun lebih yang lalu. Ia dikenakan ke atas satu kumpulan baru yang berbeza kepercayaan dengan pihak berkuasa negeri.

Kampung kecil yang jadi tempat suci kumpulan tersebut telah diserang. Beberapa buah binaan terutamanya berbentuk simbol-simbol dalam kepercayaan telah dimusnah, serta beberapa orang pengikut ditahan. Pengasasnya tidak dapat ditahan kerana dikatakan tidak berada di tempat tersebut.

Tidak lama kemudian seorang isteri pengasas, iaitu daripada mereka yang ditahan, telah dijatuhkan hukuman penjara dua tahun, semasa tempoh berkempen untuk pilihanraya 2008 sedang giat berjalan. Beliau dihukum atas tuduhan murtad. Itu adalah hukuman kedua ke atas golongan kepercayaan tersebut.

Ketika mendengar berita itu penulis rasa gelisah kerana bimbang akan Kemurkaan Allah akibat mereka yang tidak percaya kepada ayat-ayat-Nya. Kerana, kadang kala azab yang datang tidak sahaja menimpa orang-orang yang bersalah.

Adalah dirasakan tidak perlu menyenaraikan ayat-ayat yang tidak dipercayai oleh mereka yang bersalah kerana sudah banyak diturunkan di atas. Sebaliknya, penulis ingin tahu ayat-ayat Tuhan yang manakah mereka percaya dan ikut, dalam keislaman mereka, sehingga bertindak sedemikian kotor, tanpa sebarang toleransi terhadap kepercayaan orang lain?

Mungkinkah sebab atau sebab-sebab mereka jadi begitu dapat difahamkan daripada ayat di bawah berbunyi,

"Tiadalah bagi sesuatu jiwa untuk percayai, melainkan dengan izin Allah, dan Dia letak kotoran ke atas orang-orang yang tidak faham" (10:100).

Kata penutup dengan satu harapan iaitu semoga kejernihan agama Allah tidak dikotori lagi di negara ini dengan tindakan-tindakan yang mencabuli hak asasi manusia, atau yang dustakan ayat-ayat-Nya, seperti yang berlaku di negeri tersebut.

 


17 Julai 2008

Halaman Utama   Terkini   Perpustakaan   Artikel   Bacaan   E-Mail   Hiasan   Kalimat Pilihan
Keratan Akhbar   Penemuan   Soalan Lazim   Sudut Pelajar   Senarai Penulis   English Articles

Tulis kepada Pengurus Laman