Sebagai petunjuk
mengapa jadi bersyair

 

Pengajaran dari al-Qur’an, tidak akan didapati apabila Kitab itu tidak dijadikan sebagai pedoman; dan al-Qur’an sebagai petunjuk mengapa membacanya dengan berirama/syair, dan mempamerkan suara dengan gaya keriyaan, akankah boleh/bisa dengan itu, mengetahui petunjuk dan ketentuan, serta penjelasan yang berada pada al-Qur’an?

2:2. Kitab itu, di dalamnya tiada keraguan, petunjuk bagi orang-orang bertakwa (yang takut kepada Tuhan).

2:185. Bulan Ramadan yang padanya “al-Qur'an diturunkan untuk menjadi satu petunjuk bagi manusia, dan sebagai bukti-bukti yang jelas dari Petunjuk itu, dan Pembeza.

2:99. Dan Kami turunkan kepada kamu (Muhammad) ayat-ayat, bukti-bukti yang jelas (al-Qur’an), dan tiada yang tidak percaya kepadanya melainkan orang-orang fasiq (tidak mempedulikan perintah Tuhan).

12:2. Kami turunkannya sebagai sebuah “Qur'an bahasa Arab, supaya kamu faham (memahami).

17:45. “Apabila kamu baca al-Qur'an (membaca bukan mensyair)”, Kami letak antara kamu dan orang-orang tidak percayai akhirat, satu tabir yang mengadang, (pembatas sehingga tidak memahami).

17:46. “Dan Kami letak penudung pada hati mereka supaya mereka tidak faham”, dan di dalam telinga mereka sumbatan. Dan apabila kamu mengingatkan (menyebut) Pemelihara kamu satu-satunya di dalam al-Qur'an, mereka berpaling ke belakang mereka dalam pelarian (merasa gelisah/tidak nyaman).

"Dan orang-orang yang berusaha terhadap ayat-ayat Kami
untuk membatalkannya (mengelit atau berkilah) bagi mereka, azab kemurkaan yang pedih." Q. 34:5

Ketentuan yang ditetapkan-Nya:

 "Dan Kami tidak mengajarnya syair (untuk berlagu), ia (bersyair itu)
 tidaklah patut baginya. Ia hanyalah satu Peringatan dan sebuah al-Quran yang jelas. Q. 36:69

Sangat jelas bahwa al-Qur’an diturunkan/diajarkan kepada Nabi Muhammad bukan untuk bersyair berlagu-lagu maka bait ayat-ayat pada al-Qur’an bukan bait syair (bait lagu) dan Nabi bukanlah sebagai seorang penyair,sbb:

Ia bukanlah ucapan seorang penyair; sedikit sekali kamu percayai. Q. 69:41 Sesungguhnya ia adalah satu penyesalan bagi orang-orang tidak percaya (pada penjelasan-Nya). Q. 69:50

Karena bahasa Arabnya dan tidak mengerti maksud dan tujuan ayat-ayat maka lancar saja mensyairkannya, sehingga yang disimaknya adalah syairnya, jadi penyair? Ada sudahkah, memahamkan maksud dan tujuan daripada surah sapi/lembu (Albaqarah) hanya ayat 6 s/d ayat 24 saja cukuplah sebagai formula awal, sbb:

2:6. Sesungguhnya orang-orang tidak percaya (terhadap ayat-ayat-Nya) sama saja bagi mereka, sama ada kamu beri amaran (peringatan) kepada mereka, atau tidak beri amaran (peringatan) kepada mereka, mereka tidak percayai.

2:7. Allah letak penutup pada hati mereka dan pada pendengaran mereka, dan penudung pada penglihatan mereka, dan bagi mereka, azab yang besar.

2:8. Dan sebahagian manusia, ada yang berkata, "Kami percaya kepada Allah dan Hari Akhir"; tetapi mereka bukanlah orang-orang mukmin (yang percayai).

2:9. Mereka hendak tipu Allah dan orang-orang yang percaya, tapi hanya diri-diri mereka sendiri mereka tipu, dan mereka tidak sedar.

2:10. Di dalam hati mereka ada penyakit, dan Allah tambah penyakit mereka, dan bagi mereka azab yang pedih karena mereka dustakan (pada ayat-ayat-Nya).

2:11. Apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kamu buat kerusakan di bumi", mereka berkata, "Kami hanyalah orang-orang yang membetulkan."

2:12. Sesungguhnya, merekalah orang-orang yang buat kerusakan, tetapi mereka tidak sedar.

2:13. Apabila dikatakan kepada mereka, "Percayalah sebagaimana manusia percaya", mereka berkata, "Adakah kami akan percayai sebagaimana orang-orang bodoh percaya?" Sesungguhnya, merekalah orang-orang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.

2:14. Apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang percaya (pada al-Qur’an), mereka berkata, "Kami percaya", tetapi apabila mereka menyendiri kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata, "Kami bersama kamu; kami hanyalah orang-orang yang berolok-olok."

2:15. Allah akan memperolok-olokkan mereka, dan memandu mereka merayau-rayau membabi buta dalam kelampauan batas mereka,

2:16. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka perdagangan mereka tidak menguntungkan mereka dan mereka bukanlah orang-orang yang dapat petunjuk yang benar.

2:17. Persamaan mereka seperti persamaan orang yang nyalakan api. Apabila ia menerangi yang di sekelilingnya, Allah hilangkan cahaya mereka, dan tinggalkan mereka dalam kegelapan, dengan tidak melihat.

2:18. Pekak, bisu, buta; maka mereka tidak akan kembali.

2:19. Atau seperti awan hujan dari langit, yang di dalamnya kegelapan, dan guruh, dan kilat. Mereka letak jari-jari mereka di dalam telinga mereka terhadap bunyi petir karena takut akan mati; dan Allah meliputi orang-orang tidak percaya (kafir terhadap ayat-ayat-Nya).

2:20. Kilat hampir-hampir sambar penglihatan mereka; setiap kali ia beri mereka cahaya, mereka berjalan di dalamnya, dan apabila menjadi gelap ke atas mereka, mereka berhenti; dan sekiranya Allah hendak, tentu Dia hilangkan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

2:21. Wahai manusia, sembahlah (Patuhilah) Pemelihara kamu! yang mencipta kamu, dan orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa (takut kepada Tuhan).

2:22. Yang buatkan bagi kamu bumi sebagai sofa, dan langit, bangunan, dan turunkan dari langit, air; dengannya Dia keluarkan buah-buahan untuk rezeki kamu. Maka janganlah adakan rekan-rekan (sekutu) bagi Allah dengan mengetahuinya.

2:23. Dan jika kamu dalam keraguan (beranggapan lengkapnya masih kurang) mengenai apa yang Kami turunkan (yaitu al-Qur’an) kepada hamba Kami (Muhammad), maka datangkanlah sebuah surah yang serupa dengan ia, dan serulah (panggil) saksi-saksi kamu, selain daripada Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

2:24. Dan jika kamu tidak buat, dan kamu tidak akan buat, maka takutilah Api (Neraka), yang bahan bakarnya manusia-manusia dan batu-batu disediakan bagi orang-orang tidak percaya (kepada ayat-ayat-Nya).

Kemamfaatan apakah yang diperoleh, apabila kalimat ayat yang tersebut diatas membacanya disyairkan, padahal sangat jelas isinya adalah Petunjuk/Penjelasan serta Ketentuan daripada-Nya.

“Bagaimana jika kalimatnya mengerti, “cobalah dibacanya berlagu , berirama seperti lazimnya; berikut ini:

Dihalalkan bagi kamu, pada malam puasa, bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagi kamu, dan kamu, pakaian bagi mereka. Allah tahu bahwa kamu khianati diri-diri kamu sendiri, dan terima taubat kamu, dan maafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka, dan carilah apa yang Allah tuliskan (tetapkan) untuk kamu. Dan makan dan minumlah, sehingga benang putih menjadi jelas bagi kamu daripada benang hitam, pada fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam”,..Itu had-had (hukum/hudud) Allah; janganlah keluar daripadanya. Begitulah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada manusia supaya mereka bertakwa. (Qur’an Surah 2 ayat 187).

Sesungguhnya orang-orang tidak percaya (kafir atau engkar) kepada ayat-ayat Kami, Kami pasti akan panggang mereka di Api. Setiap kali kulit-kulit mereka hangus kesemuanya, Kami tukar dengan kulit-kulit lain, supaya mereka rasakan azab.“Sesungguhnya Allah Perkasa, Bijaksana. (Q. 4:56)

Jika kalimat ayat-Nya yang seperti diatas, dibaca bersyair (berlagu), hendak jadi mengapa agaknya?

Firman-Nya:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutlah apa yang Allah turunkan", mereka berkata, "Tidak, kami akan ikut apa yang kami dapati bapa-bapa (moyang) kami buat." Apa? Dan jika bapa-bapa (moyang) mereka tidak faham sesuatu, dan mereka tidak dapat petunjuk? Q. 2:170

6:4. Tiada satu ayat dari ayat-ayat Pemelihara mereka
datang kepada mereka melainkan mereka berpaling daripadanya.
6:5. Mereka dustakan yang benar apabila ia datang kepada mereka;
kelak akan datang kepada mereka berita dari apa yang mereka olok-olokkan.

20:124. Tetapi, sesiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, baginya penghidupan yang sempit (tiada ketenangan), dan pada Hari Kiamat, Kami bangkitkan dia buta."

22:51. "Dan orang-orang yang berusaha terhadap ayat-ayat Kami,
untuk membatalkannya (mengelit atau berkilah), mereka menjadi penghuni-penghuni Jahim (api neraka)." 22:57. Tetapi orang-orang tidak percaya, yang dustakan ayat-ayat Kami, bagi mereka azab yang hina.

Al-Qur’an sebagai petunjuk adalah al-Qur’an dalam bahasa yang boleh dapat difahami pembacanya. Al-Qur’an sebagai syair ialah al-Qur’an dalam bahasa Arab yang seperti lazimnya dibaca berlagu-lagu. Tidak satu ayatpun didalam al-Qur’an untuk syair (lagu) tetapi seluruh ayat yang pada al-Qur’an ialah merupakan sebagai Ketentuan/Petunjuk pilihan Syurga atau Neraka/Perintah/suruhan dan larangan serta kisah cerita yang jadi/dijadikan sebagai pengajaran, bagi sesiapa yang mau ambil pelajaran daripada-Nya. 

30 Juni 2005, Dipetik Bacaan terjemah, 30 Juni 2005.
man_andall Riau - Indonesia.


Artikel / English Articles

Halaman Utama   Terkini   Perpustakaan   Bacaan   E-Mail   Hiasan   Kalimat Pilihan
Keratan Akhbar   Penemuan   Soalan Lazim   Sudut Pelajar

Tulis kepada Pengurus Laman