Syahadat - satu pendapat
oleh A Puspoyo
Sangat sering kita mendengar kata syahadat, apalagi kata ini sering dikaitkan dengan ibadah yang dilakukan oleh orang-orang empunya label ISLAM di kolom agama di KTPnya. Menurut mereka, syahadat adalah salah satu dari Rukun Islam, tidak lengkap Rukun Islam tanpa kata syahadat ini. Mari kita kaji bersama-sama mengenai makna/arti yang terkandung dalam kata syahadat melalui artikel singkat di bawah ini.
Apabila kita membaca al-Qur'an tentu kita membacanya semudah yang kita pahami sesuai dengan ayat di bawah ini:
73:20. Pemelihara kamu tahu bahwa kamu berjaga-jaga hampir dua per tiga malam, atau separuhnya, atau satu per tiganya, dan segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah tentukan malam dan siang. Dia mengetahui bahwa kamu tidak akan jumlahkannya, dan Dia terima taubat kamu. Maka bacalah (pahamilah) dari al-Qur'an semudah yang dapat. Dia mengetahui bahwa antara kamu ada yang sakit, dan yang lain antara kamu berpergian di bumi, mencari pemberian Allah, dan yang lain berperang di jalan Allah. Maka bacalah (pahamilah) darinya semudah yang dapat. Dan lakukan shalat, dan berikan zakat, dan pinjamkanlah kepada Allah satu pinjaman yang baik. Apa saja kebaikan yang kamu dahulukan untuk jiwa kamu, kamu akan dapatinya di sisi Allah yang lebih baik, dan upah yang lebih besar. Dan mintalah ampunan Allah; sesungguhnya Allah Pengampun, Pengasih.
Kita perhatikan di ayat di atas bahwa kalimat "Maka bacalah (pahamilah) dari al-Qur'an semudah yang dapat" diulang sebanyak dua kali dalam satu ayat yang sama. Apakah maksud Allah dalam menegaskan hal yang sama, diulang dua kali dalam satu ayat? Tentu saja kalimat yang diulang tersebut sangat penting, sehingga sampai dimuat dalam ayat yang sama sebanyak dua kali. Apakah ada tulisan asbabun nuzul dan hadits di ayat di atas? Bukankah kita sering memperhatikan bahwa ayat yang sama isinya, diulang beberapa kali dalam al-Qur'an dalam ayat-ayat yang berbeda-beda? Contohnya:
55:13. Maka pemberian Pemelihara kamu yang manakah kamu dan kamu dustakan?
Yang diulang sebanyak lebih dari sekali dalam satu surah yang sama di ayat yang berbeda.
Apabila kita membaca al-Qur'an dari halaman pertama sampai halaman terakhir, pesan utama yang terdapat di Kitab tersebut adalah hanya ada satu tuhan yaitu Tuhan Yang Maha Esa/Tuhan Yang Satu/Allah. Hal inilah yang disampaikan dari nabi/Rasul pertama sampai nabi/Rasul terakhir bahwa tidak ada tuhan selain Allah seperti yang ditegaskan di ayat berikut:
21:25. Dan Kami tidak utus seorang Rasul sebelum kamu selain bahwa Kami wahyukannya, "Tidak ada Tuhan selain Aku; maka sembahlah Aku."
Ternyata sebelum kehadiran kita di dunia inipun kita sudah lakukan kesaksian, dimana isi kesaksian ini adalah sama seperti pesan utama yang disampaikan oleh para nabi/Rasul di dunia ini.
7:172-173. Dan apabila Pemelihara kamu mengambil dari Bani Adam, dari punggung mereka, keturunan mereka, dan jadikan mereka saksi-saksi atas jiwa mereka, "Bukankah Aku ini Pemelihara kamu?" Mereka berkata, "Ia, kami saksikan"; supaya kamu tidak kata pada Hari Kiamat, "Bagi kami, kami lalai mengenai yang ini." atau, supaya kamu tidak kata, "Bapak-bapak kami adalah orang-orang yang sekutukan dari dahulu, dan kami keturunan sesudah mereka. Apa, adakah Engkau akan musnahkan kami karena perbuatan orang-orang yang ikut yang palsu?"
Dimana dialog yang terjadi adalah sebagai berikut:
Allah: Bukankah Aku ini Pemelihara kamu?
Manusia: Ia, kami menyaksikan
Sekarang kita kaji bersama mengenai seseorang yang bernama Muhammad yang namanya terdapat di kalimat syahadat yang lazimnya kita kenal.
7:158. Katakanlah, "Wahai manusia, aku adalah Rasul Allah kepada kamu semua, yang bagi-Nya kerajaan langit dan bumi. Tidak ada tuhan selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka percayalah kepada Allah, dan Rasul-Nya, Nabi yang ummiy, yang percaya kepada Allah dan kata-kata-Nya, dan ikutilah dia supaya kamu dapat petunjuk."
Ternyata Muhammad tersebut adalah Rasul Allah dimana beliau sampaikan pesan bahwa tidak ada tuhan selain Allah, yang menghidupkan dan mematikan. Ayat di atas merupakan proklamasi dari tugas kerasulan yang diemban oleh beliau, perhatikan kata "Katakanlah" di ayat di atas.
Di ayat di bawah ini ditegaskan lagi oleh Allah bahwa Muhammad adalah Rasul Allah.
48:29. Muhammad adalah Rasul Allah, dan orang-orang yang bersama dia, keras terhadap orang-orang tidak percaya, pengasih sesama mereka. Kamu lihat mereka tunduk, sujud, mencari pemberian dari Allah, dan kepuasan hati. Tanda mereka adalah pada muka-muka (wajah) mereka, bekas sujud. Itu persamaan mereka di dalam Taurat, dan persamaan mereka di dalam Injil - seperti sebiji benih yang keluarkan tunasnya, dan menguatkannya, dan ia membesar dengan tegap, dan tegak di atas ganggangnya, menakjubkan para petani, supaya melaluinya Dia menimbulkan marah orang-orang tidak percaya. Allah janjikan orang-orang antara mereka, yang percaya dan lakukan perbuatan baik, dengan ampunan dan upah yang besar.
Apakah kewajiban beliau sebagai seorang Rasul Allah?
13:40. Sama ada Kami lihatkan kepada kamu sebagian apa yang Kami janjikan atas mereka, atau Kami matikan kamu, maka bagi kamu hanyalah untuk sampaikan, dan bagi Kami menghitungkan.
Apakah yang disampaikan oleh beliau?
42:7. Dan demikian Kami wahyukan kepada kamu sebuah Qur'an bahasa Arab, supaya kamu beri peringatan kepada Ibu kota-ibu kota, dan orang-orang yang di sekitarnya, dan supaya kamu beri peringatan mengenai Hari Berkumpul, yang tiada keraguan padanya - segolongan di dalam Taman, dan segolongan di dalam yang Menyala.
Ternyata beliau menggunakan al-Qur'an untuk sampaikan peringatan, tentu saja beliau juga memproklamasikan mengenai tugas utama beliau ini dimana Allah wahyukan kepada beliau untuk berkata sebagai berikut kepada orang-orang yang hidup di zaman beliau:
38:65-66. Katakanlah, "Aku hanyalah seorang pemberi peringatan. Tidak ada sesuatu tuhan selain Allah, Yang Satu, Yang Menakluki, Pemelihara langit dan bumi, dan apa yang di antara keduanya, Yang Perkasa, Yang Pengampun."
Kita mengetahui dari beberapa ayat Qur'an di atas tersebut, dapat disimpulkan secara singkat bahwa Muhammad adalah seorang Rasul Allah yang sampaikan pesan kepada semesta alam1 bahwa tiada tuhan selain Allah dan beliau beri peringatan kepada manusia dengan menggunakan Qur'an.
Tentu saja tugas kerasulan ini bukanlah suatu hal yang mudah karena akan mendapatkan tantangan dari makhluk ciptaan Allah yang disebut dengan nama iblis. Mengapa iblis menentang tugas kerasulan yang dilakukan oleh Muhammad dan nabi/Rasul sebelum Muhammad? Mari kita kaji beberapa ayat di bawah ini:
7:11-17. Kami ciptakan kamu, kemudian Kami bentuk kamu, kemudian Kami berkata kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka sujud, kecuali Iblis; ia bukanlah dari orang-orang yang sujud. Berkatalah Dia, "Apakah yang halangi kamu dari bersujud ketika Aku perintahkan kamu?" Berkata, "Aku lebih baik dari dia. Engkau cipta aku dari api, dan dia Engkau cipta dari tanah liat." Berkata, "Turunlah kamu, keluar darinya; tiada bagi kamu untuk menyombong di dalamnya, maka keluarlah; sesungguhnya kamu adalah di kalangan orang-orang yang direndahkan." Berkata, "Tangguhkanlah aku hingga hari mereka dibangkitkan." Berkata, "Kamu adalah antara orang-orang yang ditangguhkan." Berkata, "Oleh karena Engkau telah menyalahkan aku, maka sungguh, aku akan duduk kepada mereka di jalan Engkau yang lurus, Kemudian aku datang kepada mereka, dari hadapan mereka, dan dari belakang mereka, dan dari kanan mereka, dan dari kiri mereka; Engkau tidak akan dapati kebanyakan mereka berterima kasih."
Iblis menolak untuk mematuhi perintah Allah yang disebabkan oleh keangkuhan yang dimiliki oleh iblis. Allah menghukum iblis dengan keluarkan iblis dari tempat yang ditempati oleh iblis, dan iblis memohon kepada Allah untuk diberikan tenggang waktu sampai Hari Kiamat, dimana masa tenggang waktu ini akan digunakan oleh iblis untuk menghalangi dan menyimpangkan manusia dari jalan lurus.
Sebelum kita mengkaji lebih lanjut, jalan lurus yang dimaksud oleh iblis adalah jalan lurus yang disampaikan oleh nabi/Rasul di tiga ayat berikut:
6:151-153. Katakanlah, "Marilah, aku akan bacakan apa yang Pemelihara kamu haramkan atas kamu: bahwa kamu tidak sekutukan sesuatu dengan-Nya, dan buat baik kepada ibu bapak, dan tidak membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan; Kami beri rezeki kepada kamu, dan kepada mereka; dan bahwa kamu tidak mendekati suatu kesumbangan, yang nampak atau yang tersembunyi, dan bahwa kamu tidak membunuh jiwa yang Allah haramkan, kecuali dengan patut. Itu yang Dia wasiatkan kamu dengannya, supaya kamu faham dan bahwa kamu tidak mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik, sehingga dia dewasa. Dan tepatilah sukatan dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani sesuatu jiwa selain menurut kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, berlakuadillah, walaupun ia kepada sanak saudara yang dekat. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah. Itu yang Dia wasiatkan kamu dengannya, supaya kamu ingat dan bahwa inilah jalan-Ku, lurus; maka kamu ikutilah ia, dan jangan ikut jalan-jalan yang berlainan supaya mereka tidak pecah belahkan kamu dari jalan-Nya. Itu yang Dia wasiatkan kamu dengannya, supaya kamu bertakwa."
Dari sekian banyak larangan di tiga ayat tersebut, maka ada satu larangan yang Allah tidak beri ampunan kepada makhluk ciptaanNya, yaitu larangan yang ditempatkan di urutan pertama yaitu sekutukan Allah dengan APAPUN dan SIAPAPUN. Hal ini ditegaskan oleh Allah di ayat di bawah ini:
4:48. Allah tidak mengampuni apa-apa yang dengan-Nya disekutukan, dan Dia mengampuni yang selain itu kepada siapa Dia hendaki. Barang siapa sekutukan Allah, sungguh dia ada-adakan dosa besar.
Iblis sudah mengatakan kalimat sebagai berikut di ayat di bawah ini:
7:16-17. Berkata, "Oleh karena Engkau telah menyalahkan aku, maka sungguh, aku akan duduk kepada mereka di jalan Engkau yang lurus, kemudian aku datang kepada mereka, dari hadapan mereka, dan dari belakang mereka, dan dari kanan mereka, dan dari kiri mereka; Engkau tidak akan dapati kebanyakan mereka berterima kasih."
Tentu saja iblis bukanlah makhluk ciptaan Allah yang tidak bodoh, iblis mengetahui bahwa ada satu larangan yang tidak mendapatkan ampunan dari Allah, yaitu sekutukan Allah dengan APAPUN dan SIAPAPUN di dunia ini. Darimana iblis mengetahui hal ini? Di ayat berikut kita mengetahui bahwa iblis adalah golongan yang berasal dari jin.
18:50. Dan apabila Kami berkata kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka sujud, kecuali Iblis; ia adalah dari jin, dan ia lakukan kefasikan terhadap perintah Pemeliharanya. Apa, adakah kamu ambil ia dan keturunannya untuk menjadi wali-wali (sahabat-sahabat) kamu, selain dari Aku, sedang mereka musuh bagi kamu? Betapa buruknya pengganti bagi orang-orang zalim!
Jin sangat-sangat tahu sekali mengenai kitab yang kita kenal sebagai al-Qur'an, seperti yang terdapat di ayat di bawah ini:
72:1. Katakanlah, "Diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin mendengarkan lalu mereka berkata, 'Sesungguhnya kami telah dengar sebuah al-Qur'an yang mengagumkan,
Karena al-Qur'an itu bukanlah untuk makhluk ciptaan Allah yang bernama manusia saja melainkan untuk seluruh semesta alam1.
3:108. Ini adalah ayat-ayat Allah Kami bacakan kepada kamu dengan benar, dan Allah tidak hendak suatu kezaliman bagi semesta alam.
68:52. Dan tiadalah ia, selain satu Peringatan bagi semesta alam.
Hanya memerlukan satu kali serangan dari iblis kepada manusia untuk, menghalangi dan menyimpangkan manusia dari jalan lurus, yaitu berusaha sekuat tenaga agar manusia melanggar kesaksian yang diucapkan di ayat 7:172 di bagian awal dari artikel ini atau melanggar larangan di urutan pertama dari ayat 6:151-153. Sekali manusia melanggar larangan ini dan tidak menyadarinya, maka hasil akhirnya hanyalah berupa kekalahan di akhirat bagi manusia tersebut.
Setelah kita mengetahui bahwa iblis akan buat kita tidak dapat berjalan di jalan yang lurus, maka kita harus mengetahui bagaimana metode kerja iblis terutama dalam lakukan tugasnya. Ayat di bawah ini dapat jadi petunjuk, bagaimana metode kerja iblis dalam menghalangi tugas para nabi/Rasul:
6:112. Begitulah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi suatu musuh, syaitan-syaitan dari manusia dan jin, yang mewahyukan ucapan palsu yang indah-indah kepada satu sama lain, untuk menipu; dan sekiranya Pemelihara kamu hendak, tentu mereka tidak membuatnya. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
Ternyata iblis itu bekerja dengan membisikkan kepada manusia melalui ucapan palsu yang indah-indah dengan tujuan untuk menipu manusia dari berjalan di jalan yang lurus. Hal ini ditegaskan kembali oleh Allah di ayat berikut:
114:4-6. Dari kejahatan pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan di dalam dada manusia, dari jin dan manusia."
Mari kita lihat contoh kasus yang sudah pernah terjadi dan hendaknya kita ambil pelajaran dari contoh kasus ini:
7:19-22. "Wahai Adam, tinggallah kamu dan istri kamu di Taman, dan makanlah dari mana kamu hendak, tetapi jangan mendekati pohon ini supaya kamu tidak termasuk orang-orang zalim." Kemudian syaitan bisik kepada mereka, untuk menampakkan kepada mereka apa yang disembunyikan dari mereka, bagian-bagian aib mereka. Berkata, "Pemelihara kamu larang kamu dari pohon ini hanya supaya kamu jadi malaikat-malaikat, atau kamu jadi makhluk-makhluk yang hidup selama-lamanya." Dan ia bersumpah kepada mereka, "Sesungguhnya aku, kepada kamu, adalah penasihat." Maka ia membujuk mereka dengan tipuan; dan apabila mereka merasakan pohon itu, bagian-bagian aib mereka jadi nyata kepada mereka, lalu mereka mulai menjahit pada mereka daun-daun Taman. Dan Pemelihara mereka panggil mereka, "Tidakkah Aku telah larang kamu berdua dari pohon ini, dan berkata kepada kamu, 'Sesungguhnya syaitan bagi kamu adalah musuh yang nyata'?"
Dari keempat ayat di atas, metode kerja yang dilakukan setan adalah membisikkan kepada mereka dengan ucapan palsu yang indah-indah, bila perlu bersumpah, untuk meyakinkan manusia sehingga manusia terbujuk dengan tipuan yang dilakukan oleh setan.
Sekarang mari kita meninjau sejenak skenario yang waktunya ambil di Hari Perhitungan, yaitu hari dimana manusia dikumpulkan untuk pertanggungjawabkan amanah yang diberikan Allah selama hidupnya di dunia ini.
6:22-24. Dan pada hari Kami kumpulkan mereka kesemuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang sekutukan, "Di manakah sekutu-sekutu kamu yang kamu dakwakan?" Kemudian tiadalah pertikaian mereka, selain mereka berkata, "Demi Allah, Pemelihara kami, bukanlah kami orang-orang yang sekutukan." Perhatikan bagaimana mereka berdusta terhadap diri-diri mereka sendiri, dan bagaimana apa yang mereka ada-adakan sesat (hilang) dari mereka.
Ada sebagian orang yang dikumpulkan dengan Allah bersama dengan orang-orang yang sekutukan Allah selama hidupnya di dunia, setelah mereka ditanya oleh Allah untuk menunjukkan dimana sekutu-sekutu mereka, mereka bersumpah dengan setulus hati bahwa mereka bukan termasuk orang-orang yang sekutukan Allah. Selama hidup mereka di dunia ini, mereka tidak sedar bahwa mereka lakukan dosa yang tidak diampuni oleh Allah. Mereka terlena dengan kehidupan mereka di dunia ini seakan-akan apa yang mereka lakukan di dunia merupakan suatu amalan yang baik bagi diri mereka. Kenapa mereka bisa memandang baik apa yang mereka kerjakan? Sekali lagi iblis berperan di dalam hal ini, yaitu dengan nampakkan indah apa yang mereka lakukan selama hidup di dunia ini.
15:39. Berkata, "Wahai Pemeliharaku, oleh karena Engkau telah buat aku bersalah, aku akan nampakkan semuanya indah bagi mereka di bumi, dan aku akan buat mereka bersalah, kesemuanya,
Tentu saja ini hanya berlaku bagi manusia yang terlena dengan ucapan palsu yang indah-indah dan ikut bujuk rayu iblis, karena Allah menegaskan di ayat berikutnya bahwa kemampuan iblis ini tidak berlaku bagi sebagian hambaNya yang tulus.
15:40-42. Kecuali hamba-hamba Engkau, antara mereka, yang tulus."Berkata Dia, "Ini, bagi-Ku, adalah jalan yang lurus, Kepada hamba-hamba-Ku, kamu tidak ada kuasa, kecuali orang-orang yang ikut kamu, yang bersalah.
Kita mengetahui ternyata metode kerja iblis selain ucapkan ucapan palsu yang indah-indah, iblis juga mempunyai kemampuan untuk nampakkan indah-indah amalan-amalan mereka yang ikut ajakan iblis. Hal ini ditegaskan kembali oleh Allah di ayat berikut:
16:63. Demi Allah, sesungguhnya Kami telah utus kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menampakkan indah bagi mereka amalan-amalan mereka; ia adalah wali (pelindung) mereka pada hari ini, dan bagi mereka, azab yang pedih.
Setelah dinampakkan indah amalan-amalan yang mereka lakukan, ternyata oleh Allah sendiri dikatakan bahwa amalan yang mereka kerjakan adalah suatu kesia-siaan belaka.
39:65. Telah diwahyukan kepada kamu, dan kepada orang-orang sebelum kamu, "Jika kamu sekutukan, amalan kamu akan jadi sia-sia, dan kamu jadi antara orang-orang yang rugi."
Sekarang kita kembali kepada Rasul Allah yang bernama Muhammad, beliau diwahyukan oleh Allah untuk menegaskan bahwa beliau berlepas diri dari apa yang umatnya sekutukan seperti yang terdapat di ayat di bawah ini:
6:19. Katakanlah, "Perkara apakah paling besar dalam kesaksian?" Katakanlah, "Allah adalah saksi antara aku dan kamu, dan al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya aku beri peringatan kepada kamu dengannya, dan barang siapa ia sampai. Adakah kamu benar-benar menyaksikan bahwa ada tuhan-tuhan lain selain Allah?" Katakanlah, "Aku tidak saksikan." Katakanlah, "Dia hanyalah Tuhan Yang Satu, dan aku berlepas diri apa yang kamu sekutukan."
Kesaksian di atas yang dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah suatu perkara yang paling besar dalam kesaksian, karena saksi dari kesaksian ini adalah Allah dan Nabi Muhammad menggunakan al-Qur'an sebagai peringatan kepada umatnya, dimana umatnya berkata bahwa tidak ada tuhan-tuhan lain selain Allah. Nabi Muhammad juga menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Satu dan beliau berlepas diri dari apa yang umatnya persekutukan.
Sekarang kita akan mengkaji tema pokok dalam artikel ini, yang membahas salah satu elemen menyekutukan Allah dengan APAPUN dan SIAPAPUN, terutama menyekutukan Allah dengan Nabi-nabi. Allah tahu bahwa masing-masing umat miliki kecintaan yang mendalam dan cenderung berlebihan terhadap Nabi-nabi mereka, maka dari itu Allah menegaskan di ayat di bawah ini untuk tidak menyekutukan Allah dengan nabi/Rasul yang diutus olehNya. Mari kita melihat larangan dari Allah untuk menyekutukan Allah dengan nabi/Rasul seperti ayat yang terdapat di bawah ini:
3:80. Dia tidak akan suruh kamu ambil malaikat-malaikat dan Nabi-Nabi sebagai Pemelihara-Pemelihara; adakah Dia suruh kamu supaya tidak percaya setelah kamu muslim?
Mungkinkah Nabi Muhammad dijadikan sekutu Allah oleh umatnya sendiri sehingga beliau diwahyukan oleh Allah untuk ucapkan kalimat ini "dan aku berlepas diri apa yang kamu sekutukan" di ayat 6:19 di atas? Mayoritas orang empunya label ISLAM di kolom agama di KTPnya, akan menjawab "TIDAK" secara tegas dari pertanyaan di atas, seperti halnya mereka menjawab "YA BETUL" pada pertanyaan "Apakah Qur'an lengkap dan mudah dipahami?" Tulisan di bawah ini akan mengungkapkan bahwa jawaban yang diberi mereka tidak lain hanya sekedar ucapan manis di bibir saja, tetapi sesungguhnya mereka tidak faham jawaban yang mereka ucapkan.
Mari kita lihat rambu-rambu yang diberikan Allah mengenai hal ini di dalam al-Qur'an, seperti yang kita ketahui mereka yang mempunyai label ISLAM di kolom agama di KTPnya lakukan ibadah seperti shalat di mesjid.
72:18. Masjid-masjid adalah kepunyaan Allah; maka janganlah seru, berserta Allah, barang siapa pun.
17:110. Katakanlah, "Serulah Allah, atau serulah Yang Pemurah; apa saja yang kamu seru, bagi-Nya nama-nama paling baik." Dan jangan kamu lantangkan dalam shalat kamu, dan jangan juga mendiamkannya, tetapi carilah kamu satu jalan di antara yang demikian itu.
Berikut adalah bacaan yang mereka ucapkan, yang lazim dikenal dengan nama bacaan pada saat duduk di at-tasyaahud awal dan shalawat Nabi di dalam shalat yang mereka lakukan:
Attahiyyaatul
mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah/Segala
ucapan selamat adalah bagi Allah dan kebahagiaan dan kebaikan.
Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh/Semoga
kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi dan beserta rahmat Allah dan
berkatNya
Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahisshaalihiin/Semoga kesejahteraan
dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambaNya yang saleh.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah/Aku bersaksi tidak ada tuhan selain
Allah
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah/Aku
bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah
Shalawat Nabi yang lazim diucapkan di rakaat terakhir:
Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad/Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad
Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim/Sebagaimana, Engkau telah beri kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.
Innaka, hamiidummajiid/Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Allaahumma, baarik, 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad/Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad
Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa 'alaa, aali ibraahiiim/Sebagaimana, Engkau telah beri berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.
Innaka, hamiidummajiid/Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
DI bacaan pada saat duduk di at-tasyaahud awal, kalimat kedua adalah Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi dan beserta rahmat Allah dan berkatNya, di kalimat terakhirnya adalah Aku bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah. Ada tiga nama yang terdapat di shalawat nabi tersebut, Muhammad (ditaruh di urutan pertama - Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad), Ibrahim (ditaruh di urutan kedua setelah Muhammad - Sebagaimana, Engkau telah beri kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim) dan Allah (ditaruh di urutan terakhir - Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Perhatikan kalimat "maka janganlah seru, berserta Allah, barang siapa pun" di ayat 72:18 dan kalimat "Serulah Allah, atau serulah Yang Pemurah; apa saja yang kamu seru, bagi-Nya nama-nama paling baik." Apakah mereka yang ucapkan bacaan pada saat duduk di at-tasyaahud awal dan shalawat Nabi renungkan dua ayat tersebut ketika mereka lakukan shalat baik di mesjid ataupun diluar mesjid? Ayat di bawah ini juga menegaskan larangan untuk tidak menyeru/ucapkan APAPUN dan SIAPAPUN selain kepada Allah:
28:88. Dan jangan seru tuhan yang lain berserta Allah; tidak ada Tuhan selain Dia. Segala benda akan binasa, kecuali Wajah-Nya. Bagi-Nya Putusan, dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan.
Kenyataan buktikan bahwa ada makhluk ciptaan Allah yang tahu bahwa Allah itu ada tetapi tidak mematuhi perintahNya seperti iblis. Begitupula bahwa ada sebagian besar orang meyakini bahwa hanya ada satu Allah tetapi mereka sekutukan Allah. Apakah fenomena di bawah ini merupakan contoh kasus dari pernyataan di atas?
Banyak orang Islam yang beriman kepada Allah swt. dan hari akhir tapi masih lakukan cara-cara hidup yang salah, contohnya: masih gemar ikut ramalan-ramalan, menggantungkan diri kepada dukun-dukun, mengurus sesaji-sesaji, percaya kepada paranormal, sihir menyihir dan lain-lain. Walaupun berstatus sebagai orang Islam, ia bahkan bukan hanya tidak bisa masuksurga, mencium baunya pun mustahil. Itu orang Islam. Alangkah lebih naïf bukan?
Fenomena di atas dijelaskan melalui ayat di bawah ini:
40:12. Itu adalah karena, apabila diseru kepada Allah satu-satunya, kamu tidak percaya; tetapi jika yang lain disekutukan dengan-Nya, maka kamu percaya. Putusan adalah bagi Allah, Yang Tinggi, Yang Besar.
Mereka meyakini/percayai dengan sepenuh hati dan membenarkan bahwa ada Pemelihara atas diri mereka tetapi keyakinan mereka hanya terjadi apabila mereka menyekutukan Pemelihara mereka. Sekarang kita kembali ke kalimat syahadat yang jadi salah satu pilar dari Rukun Islam yang diucapkan oleh sebagian besar orang yang mepunyai label ISLAM di kolom agama di KTPnya melalui bacaan pada saat duduk di at-tasyaahud awal
Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah
Rasul Allah.
Apakah kalimat tersebut dapat
ditemukan di al-Qur'an? Jawabannya adalah TIDAK. Tentu saja tidak ada
satupun ayat yang meminta kita untuk ucapkan kalimat di atas. Jika
kalimat ini tidak dapat ditemukan di al-Qur'an, bagaimana mungkin kalimat
ini jadi salah satu pilar/tiang agama seperti yang terdapat di Rukun
Islam? Darimanakah kalimat tersebut berasal? Tentu kita mengetahui kalimat
syahadat ini dari generasi sebelum kita, dari satu generasi ke generasi
berikutnya hingga sampai ke diri kita saat ini. Kita mengetahui dari ayat
di awal artikel ini 7:172-173 bahwa ada dua hal yang mengakibatkan manusia
tidak lulus di Hari Perhitungan nanti, terutama mengenai kesaksian ini.
7:172. Dan apabila Pemelihara kamu mengambil dari Bani Adam, dari punggung mereka, keturunan mereka, dan jadikan mereka saksi-saksi atas jiwa mereka, "Bukankah Aku ini Pemelihara kamu?" Mereka berkata, "Ia, kami saksikan"; supaya kamu tidak kata pada Hari Kiamat, "Bagi kami, kami lalai mengenai yang ini." atau, supaya kamu tidak kata, "Bapak-bapak kami adalah orang-orang yang sekutukan dari dahulu, dan kami keturunan sesudah mereka. Apa, adakah Engkau akan musnahkan kami karena perbuatan orang-orang yang ikut yang palsu?"
Kedua hal tersebut adalah kelalaian yang diakibatkan oleh kesalahan mereka dan hal terakhir yaitu keyakinan membabi buta terhadap tradisi yang diturunkan secara turun temurun sehingga jadi kebenaran yang mutlak tanpa adanya kritisi terhadap tradisi tersebut. Sekarang kita kaji kesaksian yang terdapat di al-Qur'an. Di ayat di bawah ini Allah sendiri bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan Selain Dia dan ada tiga kategori makhluk ciptaanNya, yang juga bersaksi yaitu:
1. Malaikat
2. Orang-orang yang berpengetahuan
3. Orang-orang yang tegakkan keadilan
3:18. Allah menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan para malaikat, dan orang-orang yang berpengetahuan, yang tegakkan keadilan; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Perkasa, Yang Bijaksana.
Kesaksian apakah yang disaksikan oleh Allah? Isi kesaksiannya adalah tidak ada tuhan selain Allah. Semua orang tentunya dapat dengan mudah ucapkan kalimat/lakukan kesaksian tidak ada tuhan selain Allah, tetapi ternyata hanya ada dua kategori orang yang melakukan kesaksian tidak ada tuhan selain Allah ini, yaitu orang-orang yang berpengetahuan dan orang-orang yang tegakkan keadilan.
Ayat di atas konsisten dengan ayat di bawah ini:
Orang-orang yang berpengetahuan dan menegakkan keadilan adalah saksi bagi manusia dan Rasul menjadi saksi terhadap kedua golongan orang tersebut. Allah tidak tentukan agama tertentu sebagaimana agama yang lazim dikenal oleh orang pada saat ini bagi kedua golongan tersebut, karena mereka sudah mengetahui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dimana ini adalah pesan sama yang disampaikan dari nabi/Rasul pertama sampai nabi/Rasul terakhir dan tentunya mereka ikut/meneladani nabi/Rasul pertama sampai nabi/Rasul terakhir atas konsekuensi kesaksian yang mereka lakukan.
2:143. Demikianlah Kami jadikan kamu satu umat yang di tengah, supaya kamu jadi saksi-saksi atas manusia, dan supaya Rasul menjadi saksi atas kamu; dan Kami tidak tentukan kiblat yang kamu menghadap selain supaya Kami tahu siapa yang ikut Rasul, dan siapa yang balik di atas tumit-tumitnya. Sebenarnya ia sungguh berat, kecuali kepada orang-orang yang Allah beri petunjuk; tetapi Allah tidak akan biarkan iman kamu disia-siakan. Sesungguhnya Allah Lembut kepada manusia, Pengasih.
Bagi mereka yang beriman/percaya kepada Allah dan Hari Akhir, mereka diseru untuk masuk kedalam kedua golongan ini sebagaimana ayat di bawah ini:
4:135. Wahai orang-orang yang percaya, jadilah kamu orang-orang yang tegakkan keadilan, saksi-saksi untuk Allah, walaupun terhadap diri kamu sendiri, atau ibu bapak kamu, dan sanak saudara, apakah orang itu kaya atau miskin; Allah paling dekat dengan keduanya. Kemudian jangan ikut keinginan kamu supaya kamu tidak buat adil; karena jika kamu memutarbalikkan, atau kamu palingkan, maka sesungguhnya Allah menyadari apa yang kamu perbuat.
Kedua golongan orang tersebut tidak membedakan antara nabi/Rasul dari yang pertama sampai nabi/Rasul yang terakhir sebagaimana mana yang ditegaskan oleh Allah di ayat berikut:
4:152. Dan orang-orang yang percaya kepada Allah, dan Rasul-Rasul-Nya, dan mereka tidak membeda-bedakan antara seorang pun antara mereka, maka pasti Kami akan beri kepada mereka upah mereka; Allah Pengampun, Pengasih.
Karena mereka mengetahui hanya Allah yang mempunyai kuasa dan berhak untuk lebihkan derajad di antara para nabi:
17:55. Dan Pemelihara kamu sangat-sangat tahu semua yang di langit dan bumi; dan Kami telah lebihkan sebagian nabi di atas sebagian yang lain; dan Kami berikan kepada Daud Zabur.
Mereka menyadari apabila mereka lebihkan sebagian nabi/Rasul di atas sebagian yang lain maka mereka dapat tergelincir untuk melanggar larangan sebagai berikut:
3:80. Dia tidak akan suruh kamu ambil malaikat-malaikat dan Nabi-Nabi sebagai Pemelihara-Pemelihara; adakah Dia suruh kamu supaya tidak percaya setelah kamu muslim?
Kita mengetahui al-Quran miliki lebih dari satu atribut sebagai berikut:
Allah beri panduan kepada Nabi Muhammad untuk membeda-bedakan orang munafik dari kaumnya pada masa itu, seperti yang terdapat di beberapa ayat di bawah ini:
Orang munafik akan kemukakan alasan bahwa mereka tidak tahu caranya berperang apabila diseru untuk berperang atau lakukan pertahanan terhadap serangan musuh.
3:167. Dan supaya Dia tahu orang-orang munafik apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah berperang di jalan Allah, atau tangkislah." Mereka berkata, "Sekiranya kami tahu bagaimana hendak berperang, tentu kami ikut kamu." Mereka pada hari itu adalah lebih dekat dengan ketidakpercayaan (kekafiran) dari keimanan mereka, dengan mengatakan dengan mulut mereka apa yang tidak ada di dalam hati mereka; dan Allah sangat-sangat tahu apa yang mereka sembunyikan.
Orang munafik akan berusaha untuk menghalang-menghalang sekuat tenaga apabila diseru untuk mentaati Allah dan mentaati Rasul; dimana mentaati Allah adalah mentaati ayat-ayat yang terdapat di al-Qur'an dan alam ayat-ayat yang terdapat di alam semesta serta mentaati Rasul yaitu mentaati apa yang disampaikan Rasul yaitu al-Qur'an. Hal ini konsisten dengan ayat 42:7 di atas.
4:61. Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah kepada apa yang Allah turunkan, dan Rasul", kemudian kamu lihat orang-orang munafik halangi kamu dengan halangan yang keras.
Dan terakhir, hanya orang-orang munafik yang beri kesaksian secara lisan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah.
63:1. Apabila orang-orang munafik datang kepada kamu, mereka berkata, "Kami menyaksikan bahwa kamu benar-benar Rasul Allah." Dan Allah tahu bahwa kamu adalah benar-benar Rasul-Nya, dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik adalah benar-benar pendusta-pendusta.
Sulit untuk dipercaya, suatu kalimat yang diyakini selama lebih dari 1300 tahun, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya ternyata tidak terdapat di dalam al-Qur'an, dan tidak ada ayat di al-Qur'an yang meminta manusia untuk ucapkan kalimat tersebut secara tersurat. Dimanakah kalimat ini berada? Kemungkinan besar kita dapat menemukan kalimat ini di buku-buku/kitab-kitab hadits yang dikumpulkan oleh manusia-manusia yang bernama Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidhi, Ibn Maja, al-Nasa'i dan lain-lainnya.
Mari kita rangkum terlebih dahulu pengetahuan dasar yang kita peroleh dari artikel ini sebelum kita mengakhiri pembahasan syahadat di artikel ini:
2:163. Tuhan kamu ialah Tuhan Yang Satu; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Pemurah, Yang Pengasih.
21:25. Dan Kami tidak utus seorang Rasul sebelum kamu selain bahwa Kami wahyukannya, "Tidak ada Tuhan selain Aku; maka sembahlah Aku."
4:36. Sembahlah Allah, dan janganlah sekutukan sesuatu dengan-Nya. Buat baik kepada ibu bapak, dan kepada sanak saudara yang dekat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan tetangga yang kerabat, dan tetangga yang tidak dikenal, dan teman di sebelah kamu, dan musafir, dan apa yang tangan kanan kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang sombong, membanggakan diri,
4:116. Allah tidak mengampuni apa yang dengan-Nya dipersekutukan, dan Dia mengampuni yang selain itu kepada siapa Dia hendaki, dan barang siapa sekutukan Allah dengan sesuatu, dia sesat dalam kesesatan yang jauh.
6:88. Itu petunjuk Allah; Dia beri petunjuk dengannya kepada siapa Dia hendaki dari hamba-hamba-Nya; sekiranya mereka orang-orang yang sekutukan, niscaya sia-sialah bagi mereka apa yang mereka telah perbuat.
9:17. Tidak patut bagi orang-orang yang sekutukan untuk memakmurkan masjid-masjid Allah, dengan menyaksikan terhadap diri-diri mereka sendiri akan ketidakpercayaan; amalan-amalan mereka menjadi sia-sia, dan di dalam Neraka, mereka tinggal selama-lamanya.
39:65. Telah diwahyukan kepada kamu, dan kepada orang-orang sebelum kamu, "Jika kamu sekutukan, amalan kamu akan jadi sia-sia, dan kamu jadi antara orang-orang yang rugi."
7:16-17. Berkata, "Oleh karena Engkau telah menyalahkan aku, maka sungguh, aku akan duduk kepada mereka di jalan Engkau yang lurus, kemudian aku datang kepada mereka, dari hadapan mereka, dan dari belakang mereka, dan dari kanan mereka, dan dari kiri mereka; Engkau tidak akan dapati kebanyakan mereka berterima kasih."
18:50. Dan apabila Kami berkata kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka sujud, kecuali Iblis; ia adalah dari jin, dan ia lakukan kefasikan terhadap perintah Pemeliharanya. Apa, adakah kamu ambil ia dan keturunannya untuk menjadi wali-wali (sahabat-sahabat) kamu, selain dari Aku, sedang mereka musuh bagi kamu? Betapa buruknya pengganti bagi orang-orang zalim!
6:112. Begitulah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi suatu musuh, syaitan-syaitan dari manusia dan jin, yang mewahyukan ucapan palsu yang indah-indah kepada satu sama lain, untuk menipu; dan sekiranya Pemelihara kamu hendak, tentu mereka tidak membuatnya. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
6:43. Kalaulah, apabila bencana Kami datang kepada mereka, mereka rendahkan diri! Tetapi hati mereka keras, dan syaitan menampakkan indah bagi mereka apa mereka perbuat
16:63. Demi Allah, sesungguhnya Kami telah utus kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menampakkan indah bagi mereka amalan-amalan mereka; ia adalah wali (pelindung) mereka pada hari ini, dan bagi mereka, azab yang pedih.
27:24. Aku dapati dia dan kaumnya sujud kepada matahari, selain dari Allah; syaitan menampakkan indah amalan-amalan mereka bagi mereka, dan ia halangi mereka dari jalan, maka mereka tidak dapat petunjuk
3:80. Dia tidak akan suruh kamu ambil malaikat-malaikat dan Nabi-Nabi sebagai Pemelihara-Pemelihara; adakah Dia suruh kamu supaya tidak percaya setelah kamu muslim?
3:84. Katakanlah, "Kami percaya kepada Allah, dan kepada apa diturunkan kepada kami, dan apa diturunkan kepada Ibrahim, dan Ismail, dan Ishak, dan Ya'kub, dan anak cucunya, dan kepada apa diberi kepada Musa dan Isa, dan Nabi-Nabi dari Pemelihara mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun antara mereka, dan kepada-Nya kami muslim."
6:83-86. Itu hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim terhadap kaumnya. Kami naikkan derajat siapa yang Kami hendaki; sesungguhnya Pemelihara kamu Bijaksana, Mengetahui dan Kami berikan kepada dia Ishak, dan Ya'kub - masing-masing Kami beri petunjuk. Dan Nuh, Kami beri petunjuk sebelum itu, dan dari keturunannya, Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, dan Harun - begitulah Kami balas orang-orang buat baik dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas; masing-masing termasuk orang-orang salih dan Ismail, Alyasa, Yunus, dan Luth; masing-masing Kami lebihkan di atas semesta alam
3:18. Allah menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan para malaikat, dan orang-orang yang berpengetahuan, yang tegakkan keadilan; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Perkasa, Yang Bijaksana
63:1. Apabila orang-orang munafik datang kepada kamu, mereka berkata, "Kami menyaksikan bahwa kamu benar-benar Rasul Allah." Dan Allah tahu bahwa kamu adalah benar-benar Rasul-Nya, dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik adalah benar-benar pendusta-pendusta.
3:62. Ini cerita benar. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Allah, Dia Yang Perkasa, Yang Bijaksana.
dan kita diseru untuk menjadi orang yang berpengetahuan dan/atau orang yang tegakkan keadilan untuk bisa lakukan kesaksian ini seperti yang diperintah di 4:135.
Apa yang akan penulis tuliskan di artikel ini adalah pemahaman pribadi penulis saat ini dan tidak menutup kemungkinan bahwa pemahaman pribadi ini akan berubah sesuai dengan adanya petunjuk dari Allah seperti di ayat di bawah ini:
6:75-78. Demikianlah Kami lihatkan kepada Ibrahim penguasaan langit dan bumi, supaya dia jadi antara orang-orang yang yakin. Apabila malam menutupi di atasnya, dia melihat satu bintang dan berkata, "Ini Pemeliharaku." Tetapi apabila ia terbenam, dia berkata, "Aku tidak suka yang terbenam." Apabila dia melihat bulan terbit, dia berkata, "Ini Pemeliharaku." Tetapi apabila ia terbenam, dia berkata, "Jika Pemeliharaku tidak beri petunjuk kepada aku, tentu aku jadi dari kaum yang sesat." Apabila dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Pemeliharaku; ini lebih besar!" Tetapi apabila ia terbenam, dia berkata, "Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri apa yang kamu sekutukan.
Seperti biasa, setelah selesai mengkaji mengenai suatu tema, hendaknya kita ucapkan doa, ditujukan kepada Allah saja dan mohonlahlah dua hal ini sebelum kita melanjutkan kajian kita ini.
• 16:98. Apabila kamu telah membaca al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari syaitan yang dirajam
• 23:97-98. dan katakan, "Wahai Pemeliharaku, aku berlindung pada Engkau dari rencana-rencana jahat syaitan-syaitan, dan aku berlindung pada Engkau, wahai Pemeliharaku, dari mereka hadir padaku.
• 20:114. Maka, tingginya Allah, Raja yang benar! Dan janganlah bercepat-cepat dengan al-Qur'an, sebelum wahyunya disempurnakan kepada kamu, dan katakan, "Wahai Pemeliharaku, tambahkanlah aku dalam pengetahuan
Telitilah dan lakukan penyelidikan sendiri mengenai informasi yang anda baca di artikel ini sesuai dengan isi dari ayat di bawah ini:
49:6. Wahai orang-orang yang percaya, jika orang yang fasik datang kepada kamu dengan satu berita, maka telitilah supaya kamu tidak timpa satu kaum dalam kejahilan, dan kemudian jadi sesal daripada apa kamu buat.
Informasi ini harus diteliti oleh pembaca dari artikel ini sehingga pembaca sendiri dapat ambil kesimpulan yang terbaik bagi dirinya sendiri sesuai dengan ayat di bawah ini:
39:18. Yang mendengar ucapan, dan ikut yang paling baik darinya, mereka itulah orang-orang diberi petunjuk oleh Allah; merekalah orang-orang empunya akal.
Kesimpulan terbaik ini nantinya akan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing individu seperti penulis dan pembaca artikel ini di Hari Kiamat nanti, seperti ayat di bawah ini:
17:36. Dan jangan ikut apa yang kamu tiada pengetahuan mengenainya; pendengaran, dan penglihatan, dan hati - semua itu ditanya.
Januari 2009
Halaman Utama
Terkini
Perpustakaan
Bacaan
E-Mail Hiasan
Kalimat Pilihan
Keratan
Akhbar Penemuan
Soalan Lazim
Sudut
Pelajar
Tulis kepada Pengurus Laman